29 Juni, 2009

Jenis tabung acetylene ( C2H2 ) Menurut Porous Mass nya

Tabung Acetylene tidak sama seperti tabung gas yang lain, tapi diisi semacam asbes yang memadati seluruh rongga dalam tabung.Asbes didalam tabung ini disebut porous mass.Gas Acetylene yang diisikan kedalam tabung akan masuk kedalam celah - celah porous mass ini.

Ada dua macam porous mass yang ada yaitu berbentuk padat / solid dan serbuk.Kelemahan bentuk serbuk adalah setelah sekian tahun, serbuk tersebut karena handling dan getaran tabung waktu pengangkutannya akan memadat atau volumenya berkurang.Sehingga ada rongga didalam tabung bagian atas.Rongga inilah yang sangat berbahaya, karena gas Acetylene di tempat tersebut tidak diikat oleh Acetone.

Karena Acetylene tidak diikat oleh Acetone akibatnya menjadi " liar " dan akan reaktif terhadap perubahan suhu, begitu suhu naik tekanan akan cepat naik serta terhadap benturan, karena tekanan menjadi tinggi maka begitu ada benturan bisa mengakibatkan ledakan.

25 Juni, 2009

Mengetahui Kapasitas Gas High pressure

Banyak konsumen yang masih belum mengetahui cara menghitung kapasitas gas yang termasuk high pressure ( Oksigen, Nitrogen, argon, Helium, Nitrogen, dll ).Untuk gas kategori low pressure seperti Karbondioksida, Acetylene, Nitorus Oxyde mengetahui kapasitasnya dengan ditimbang.

Untuk menghitung kapasitas gas high pressure dalam tabung sebagai berikut :

1. Lihat tulisan V ( volume ) ditabung.

2. Lihat tekanan gas ( dengan manometer / regulator ).

3. Kalikan ==> V X P

Contoh :

V ditabung tertera 40, artinya 40 liter.

P ( pressure ) atau tekanan gasnya 150 bar

4o X 150 = 6000 liter gas, atau 6 M3 gas


Note : 1 M3 gas = 1000 liter gas.


Nah, dengan perhitungan diatas mudah - mudahan kita lebih bijak dalam membeli gas, bukan berdasar satuan tabung saja tanpa tahu pembuktiannya.

Terimakasih.

Pentingnya Tabung di vacuum sebelum Refill

Tabung gas sebelum diisi harus di vacuum untuk menjaga kemurniaan gas dan mencegah bahaya yang mungkin timbul.Setelah tabung kembali ke filling station untuk proses refill, kita tidak pernah tahu perlakuan tersebut selama di konsumen maupun dalam perjalanan.Bisa saja waktu isi gasnya habis dan valve / krannya dalam posisi terbuka sangat dimungkinkan gas lain ( impurities ) masuk kedalam tabung, atau air hujan misalnya.

Bahkan meskipun tabung tersebut masih ada tekanan, kita pun tidak tahu apakah tekanan dalam tabung tersebut memang gas yang sesuai akan kita isikan kedalam tabung tersebut.Bagaimana yang terjadi jika tabung tersebut akan diisi Oksigen tetapi tekanan / isi sisa tersebut ternyata bukan Oksigen ? Kalau flammable dan kita isi Oksigen, maka tabung tersebut bisa meledak.Kalau toxic, dan dipakai untuk diisi Oksigen medis / pernapasan maka bukannya sembuh malah meninggal.

Mungkin ada beberapa filling station yang tidak mem vacuum tabungnya saat akan me refill, karena bisa jadi sisa gas itu sebagai keuntungan baginya.Mungkin juga mereka mengabaikan keselamatan konsumen dan karyawannya sendiri demi mengejar keuntungan yang sebesar - besarnya.

Untuk itu sebagai konsumen, berhak untuk mengaudit sistem atau proses pengisian di tempat mereka.Lebih - lebih bagi konsumen yang menggunakan gasnya untuk keperluan medis, seperti Oksigen untuk rumah sakit.Jangan sampai karena ketidaktahuannya mengenai hal ini kemudian dituntut sebagai malpraktek.

Terimakasih, mudah - mudahan bermanfaat.

Mengetahui Kapasitas Gas Acetylene

Gas Acetylene atau Asetilin ( C2H2 ) merupakan hasil reaksi dari karbit dan air.Berbeda dengan gas lain, dalam menentukan isi Acetylene dalam tabung bukan dari tekanannya seperti pemahaman sebagian besar orang awam.

Tekanan Acetylene sangat rentan oleh pengaruh suhu, namun isi / volume tidak.Pada suhu tinggi, tekanan akan naik.Begitu juga sebaliknya, apalagi jika Acetone dalam tabung kurang.Banyak orang / karyawan bengkel pengelasan pinggir jalan yang merasa baru memakai gas Acetylene sebentar sudah habis isinya.Padahal waktu membeli dan di cek regulatornya menunjukkan pada tekanan tinggi.

Biasanya tabung gas Acetylene kalau kurang ( dikurangi ) acetone nya maka tekanannya akan tinggi.Namun isinya kalau ditimbang tidak sesuai.Karena fungsi acetone sendiri didalam tabung adalah untuk " mengikat " gas Acetylene.Kalau pengikatnya kurang maka yang diikat juga sedikit.

Kesimpulannya adalah jangan mengukur kapasitas gas Acetylene didalam tabung dari tekanannya tapi ditimbang.Berikut cara gampangnya, lihat tulisan ditabung yang di stamp dari pabrik tabungya yaitu TW / Tm ( Tare Weight / Tare mass ).Jika TW atau Tm tertulis 55 kg, maka saat ditimbang akan menunjukkan angka diatas 55 kg.Nah kelebihannya itulah berat gas Acetylene nya.Jika ditimbang menunjukkan 58 kg, berarti tabung tersebut isinnya Acetylene 3 kg.

24 Juni, 2009

Keamanan Tabung Gas Industri

Beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai tabung gas Industri khususnya yang mempunyai tekanan tinggi ( high pressure ) seperti Oksigen, Nitrogen, Argon, Hidrogen, Helium, dll adalah sebagai berikut :

1. Lihat label / sticker yang tertera ditabung seperti : nama / jenis gas, sifatnya, bahayanya, produsennya, " emergency call " dll.

2. Stamp tabung seperti :
A. TP ( Test Pressure ), yaitu tekanan tabung waktu di test.
B. WP ( Working Pressure ), yaitu tekanan maksimal kerja tabung.
C. Tanggal tabung waktu ditest / ditera dan kapan kadaluarsa.
D. Dll.

3. Performance Tabung :
A. Kondisi cat.
B. Kondisi karat / korosinya.
C. Penyok atau tidak.
D. Apakah ada bekas kena titik las atau terbakar.

4. Mintalah MSDS ( Material Safety Data Sheet ) / Lembar Data Keselamatan Materi.

Semoga bermanfaat.

Belum Tentu Gas Beracun

Pada kebanyakan orang, kalau mendengar kata gas maka akan terbayang pada elpiji.Kemudian kalau mendengar orang meninggal karena menghirup gas, maka diasumsikan karena gas beracun.Banyak sekali macam gas, antara lain Oksigen, Nitrogen, Argon, Karbondioksida, Acetylene, dll.

Kemudian kalau ada orang meninggal karena menghirup gas, belum tentu karena gas beracun.Bisa jadi orang tersebut menghirup udara dimana kandungan Oksigennya jauh dibawah ambang batas.Misalnya didalam ruangan tertentu yang karena sebab tertentu gas Oksigen " terusir " oleh gas lain, kondisi seperti ini bisa mengakibatkan manusia atau binatang mati.